Penyusunan Analisa Beban Kerja
Analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang dapat dilimpahkan kepada seorang pegawai, atau dapat pula dikemukakan bahwa analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan beban kerja dalam waktu tertentu.
Berikut adalah beberapa tujuan dari penerapan Analisis Beban Kerja :
-
Untuk mengetahui dan / atau menghitung (memperkirakan) secara optimal penggunaan jumlah atau komposisi tenaga kerja terhadap beban kerja di setiap fungsi kerja atau unit organisasi.
-
Untuk melakukan analisis terhadap kemampuan tenaga kerja yang sekarang (kompetensi).
-
Untuk peramalan / proyeksi terhadap kebutuhan tenaga kerja untuk periode tertentu.
-
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di masa mendatang.
Berikut adalah alasan mengapa perusahaan perlu menerapkan Analisis Beban Kerja:
-
Agar mengetahui jumlah atau komposisi tenaga kerja (total organisasi) yang optimal.
-
Agar mengetahui akurasi jumlah tenaga kerja pada pekerjaannya.
-
Agar mengetahui efektivitas jumlah tenaga kerja di setiap unit organisasi.
-
Dapat menjadi pedoman / rujukan untuk dalam pelaksanaan rekrutmen, mutasi, rotasi, dan promosi tenaga kerja.
Berikut adalah berbagai Metode untuk melakukan Job Analysis:
-
Interviews (Wawancara)
-
Structured Questionnaire / Inventory
-
Direct Observation
-
Logbooks / Work Diaries
Analisa beban kerja dilakukan untuk mengetahui seberapa besar jumlah beban kerja relatif seorang karyawan, suatu pekerjaan, jabatan, divisi, cabang, unit kerja hingga perusahaan itu sendiri secara menyeluruh. Berikut ini adalah panduan lengkap membuat analisa beban kerja yang bisa dilakukan.
Agar bisa terus tumbuh, perusahaan tentunya membutuhkan pegawai sebagai sumber daya utamanya. Kebutuhan pegawai perusahaan itu sendiri disusun berdasarkan analisis beban kerja (workload analysis).